Demi Masa

Thursday, November 15, 2012

The Best Weapon

Bismillahirrahmanirrahim.

May Allah bless me and you in each breath we breathe. Peace be upon Rasulullah SAW.

Salam Ma'al Hijrah 1434H everyone!

Alhamdulillah we celebrate this new year in peace and harmony. But do remember our brothers and sisters in Gaza, who are striving for their lives and keep upholding Islam and Iman in their heart. Allahuakbar!

This is about two years ago, I don't remember how this conversation started but this is how it goes,

"Why not we went to Palestine and fight with them?"

"It's not so. In fact, maybe they sent us back to Malaysia to defend Islam here."

"Huh? Oh, I understand."


As what we see now, they fight with rockets and bombs. Whilst, we fight with all sorts of beliefs and principles that attack our minds and youngsters.

We might not join them fighting but we have the same God, Allah. We could only pray for them and not forgetting us too. This is the least that we can do. And 'the least' is the best weapon a mu'min could have.



Sunday, November 11, 2012

Kita tak akan pernah tahu bila masanya

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, selawat dan salam buat junjungan mulia Rasulullah SAW. 

Aku tahu mati akan menjemputku
tapi aku selalu alpa dengan indahnya dunia
asyik dengan nikmatnya sihat
sedang ajal bukan menemu hanya yang sakit
Allah, 
sedarkan aku hakikat kematian
akhiri aku dalam keimanan
Amin Ya Rabb.
[0934]
7 November 2012
Rabu lepas, sewaktu kelas UNGS 2050 Ethics and Fiqh for Everyday Life, sayup terdengar dari masjid bacaan Al-Quran. Mula-mula hairan juga sebab selalunya pukul 8.30 pagi sahaja ada bacaan doa dan diaminkan beramai-ramai. Lagipun waktu itu sudah pukul 9 lebih.

Aku anggap tiada apa-apa dan terus cuba memberi perhatian kepada lecture. Selang beberapa minit terdengar pula takbir diangkat empat kali. Iya, solat jenazah sedang dilakukan di masjid ketika itu. Memang bukan sesuatu yang pelik pun di masjid UIA. Cuma aku ketika itu tersentap.

Entah rasanya sudah lama jika dikira kali terakhir aku berfikir tentang kematian. Dan mungkin pagi itu Allah memberikan satu petanda supaya aku tidak terus lalai dengan urusan duniawi yang tak akan pernah habis.

Secara tidak dipaksa mata aku tiba-tiba basah. Fikiran yang tadinya berusaha untuk mendengar setiap bait kata-kata pensyarah terus terkalih. Muhasabah berapa kali dalam sehari aku mengingat Allah, mengingat mati itu bila-bila masa.

Astagfirullahal'azim.

Adakah aku terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga Allah bukan lagi menjadi prioriti utama?

Tuntuni langkahku, Ya Rabb.

Sungguh, kita tak pernah tahu bila masa itu menjemput kita. Tapi setidaknya kita wajib bersedia. 



Mati itu pasti, hidup insyaAllah. 
-Laksamana Sunan- 



A002


Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat);  
[Al-Mulk:2]